/ KEMENANGAN DALAM KESENGSARAAN

Ps. Steven Lin

KEMENANGAN DALAM KESENGSARAAN
Ps. Steven Lin

Dalam melakukan sesuatu yang besar untuk kemuliaan Tuhan, pasti ada tantangan dan tekanan yang akan kita hadapi.

Secara kalender Yahudi kita masuk ke musim yang baru yaitu Tahun Pey Hey (5785) dari tanggal 3 Oktober 2024-26 September 2025
5 artinya Anugerah, dan dua angka 5 pada 5785 mengartikan tahun ini menjadi anugerah dua kali lipat (Double Grace). Dimana manifestasi Roh Tuhan terjadi besar-besaran kalau kita percaya.

Yosua 3 : 1-4, Kisah Yosua dan bangsa Israel menyeberangi sungai Yordan, dimana ini adalah jalan yang belum pernah mereka tempuh. Pada zaman itu sungai Yordan memiliki arus yang sangat kuat, tetapi Tuhan menyuruh mereka melewati sungai itu. Semenjak saat itu banyak mujizat terjadi di sungai Yordan;
1. Yosua dan bangsa Israel dapat menyebrangi sungai Yorda dengan selamat
2. Jubah Elia membelah sungai Yordan, Elia dan Elisa berjalan di tengah-tengah tanah yang terbelah di dalam sungai, lalu Elia terangkat ke Surga.
3. Peristiwa perwira Naaman sembuh karena mencelupkan dirinya di sungai Yordan sesuai dengan apa yang diucapkan nabi Elisa.
4. Yohanes Pembaptis membaptis orang Yahudi, termasuk Yesus dibaptis di sungai ini.

Kenapa kita harus melewati jalan yg belum pernah kita lalui?
1. Karena Dia ingin kita mengerti kehendak Tuhan
2. Supaya nama Tuhan ditinggikan lewat kejadian yang kita alami
3. Supaya iman kepercayaan kita semakin bertumbuh
4. Supaya menjadi kesaksian bagi orang lain

Tanpa penderitaan tidak ada mujizat, tanpa mujizat tidak ada kesaksian. Roma 5:35 berkata bahwa kesengsaraan menimbulkan PENGHARAPAN, dan pengharapan di dalam Yesus tidak pernah mengecewakan.

Bagaimana kita mengalami kemenangan dalam kesengsaraa?
KISAH YOSAFAT: Apa yang Yosafat lakukan untuk mengalami kemenangan atas kesengsaraan?

1. Sadari bahwa Tuhan yang berperang ganti kita (2 Tawarikh 20:15)
Jangan takut dan terkejut, sebab bukan kita yang akan berperang melainkan Allah. Tuhan tidak memberikan pencobaan melampaui kekuatan (1 Korintus 10:13), namun jika peperangan itu terlalu besar untuk kita, maka serahkan itu kepada Tuhan.
Jangan pernah mencoba melakukan peperangannya Tuhan.

2. Sadari apa yang anda perkatakan (2 Tawarikh 20:3)
Dari pada mengeluh, lebih baik ubah kata-kata kita menjadi perkataan yang baik, bahwa tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Yosafat menjadi takut, tetapi ia tidak mengeluh melainkan mengambil keputusan untuk mencari Tuhan.

Pey : mulut
Hey : melihat
Jadi Pey Hey artinya perhatikan mulut kita.
If you want to change the direction of your life, change the declaration of your lips

3. Sadari kita harus semakin dekat dengan Tuhan (2 Tawarikh 20:18)

Yosafat berlutut sampai ke tanah untuk mencari Tuhan, yang berbicara tentang Penyembahan. Tanpa dekat dengan Tuhan, Ruach Elohim (Nafas) itu tidak akan bisa masuk ke dalam hidup kita (Mazmur 33:6). Namun saat nafas itu dihembuskan, yang masuk ke dalam hidup kita adalah DNA Tuhan, Kuasa Tuhan, dan Otoritas Tuhan.

4. Sadari kita tetap harus maju dan menghadapi (2 Tawarikh 20:17)
Dalam peperangan kita harus maju dan menghadapi. Seperti ketika bangsa Israel maju, dan di depan mata mereka, mereka melihat musuh telah dikalahkan oleh Tuhan. Saat kita bersorak sorai, segala kemustahilan hilang.

Take Position, Face the Truth, See and Rxperience the Victory!
Ambil posisi, maju dan hadapi, lihat dan alami kemenangan!

Dengan begitulah Yosafat dan bangsa Israel mengalami kemenangan yang besar melalui jalan yang belum pernah mereka tempuh. Mereka bersorak-sorai memuji Tuhan, dan sejak saat itu tempat itu dinamakan Lembah Pujian.

©2022 GBI Tabgha Batam. All Rights Reserved.