MAHKOTA ORANG PERCAYA
Ps. George Rudi Pasaribu
Kita tidak pernah tahu kapan kedatangan Yesus yang kedua kali, tetapi kita harus memiliki sikap mengantisipasi bila hari itu tiba. Apakah kita sudah siap?
Kondisi manusia pada akhir zaman (Matius 24:12) yaitu dimana kasih kebanyakan orang menjadi dingin. Dingin artinya mendinginnya kasih; iman yang lemah; nyala yang redup.
Keindahan surga yang dijanjikan (Wahyu 21:1-4)
•) Kita akan melihat langit yang baru dan bumi yang baru (yang lama telah berlalu/hancur). Oleh karena itu jangan terikat dengan yang sudah hancur.
•) Kota yang kudus.
"suatu hari kamu akan mendengar bahwa D.L. Moody telah meninggal. Jangan percaya itu. Pada saat itu, aku akan lebih hidup daripada sebelumnya. Aku hanya akan berubah alamat; aku telah pindah ke hadirat Tuhan".
-Dwight L. Moody
•) Kemah Allah berdiam di tengah-tengah manusia. Orientasi kita bukan hanya untuk masuk surga, melainkan masuk sampai kemuliaan-Nya.
•) Setiap air mata akan dihapus, maut akan lenyap, dan kesedihan tak akan pernah ada lagi.
Di surga nanti, Tuhan juga menyediakan MAHKOTA
•) Mahkota Kehidupan (Yakobus 1:12). Kebahagiaan sejati dimiliki oleh mereka yang bertahan dalam pencobaan, sebab dari keteguhan iman lahirlah mahkota kehidupan.
•) Mahkota Kebenaran (2 Timotius 4:8). Rindu akan kedatangan Tuhan bukan sekedar perasaan saja, tetapi tertuang dalam ekspresi tindakannya yang menunjukkan bahwa ia menanti kedatangan Tuhan. Setiap detik yang diisi dengan kerinduan kepada Tuhan adalah perjalanan menuju sukacita kekal di hadapan-Nya.
•) Mahkota Kemuliaan (1 Petrus 5:2,4). Amanat agung adalah bagian setiap kita, yang melalui segala platform di mana kita berada untuk memberitakan kabar baik itu.
•) Mahkota yang Tidak Dapat Binasa (1 Kor 9:25). Bertandinglah dalam pertandingan yang baik dan menyelesaikannya dengan baik.
•) Mahkota Sukacita (1 Tesalonika 2:19). Bagi mereka yang suka mengunjungi jiwa-jiwa, yang terlibat dalam penuaian—Tuhan menyediakan mahkota sukacita.
Ibrani 10:23-25
(23) Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia.
(24) Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik.
(25) Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
Jika dalam keadaan hidup yang sekarang saja kita tidak memenangkan pertandingan iman, apalagi saat masa kesukaran besar datang. Oleh karena itu baiklah kita menguatkan satu sama lain, sehingga ketika Tuhan datang—Ia mendapati setiap kita tetap setia.